fbpx

Pengawasan edar obat merupakan langkah menjaga keselamatan dan kesehatan masyarakat. tanpa pengawasan memadai, peredaran obat dapat berisiko serius. Pengawasan yang efektif mencakup berbagai tahapan, mulai dari produksi, distribusi, hingga pemantauan pasca-pemasaran. Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan otoritas memastikan bahwa obat yang beredar di pasaran telah memenuhi standar keamanan yang ditetapkan. Dengan pengawasan yang ketat, kualitas obat yang dikonsumsi oleh masyarakat tetap terjaga, sehingga manfaat yang diharapkan dapat tercapai.

Proses Pengawasan Produksi Obat

Proses pengawasan dimulai dari fase awal produksi, di mana pabrik-pabrik farmasi harus mematuhi standar yang ketat dalam pembuatan obat. Standar ini meliputi pemilihan bahan baku yang berkualitas, proses produksi yang steril, serta pengujian yang menyeluruh terhadap produk akhir. Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) di Indonesia, misalnya, memiliki peran penting dalam melakukan inspeksi terhadap fasilitas produksi obat, memastikan bahwa setiap tahap dalam proses produksi memenuhi persyaratan keamanan dan efektivitas.

Distribusi dan Penjualan Obat

Setelah obat diproduksi, pengawasan berlanjut pada fase distribusi dan penjualan. Setiap obat yang akan diedarkan harus terlebih dahulu mendapatkan izin edar dari BPOM. Izin ini hanya diberikan setelah obat tersebut melewati serangkaian uji klinis dan uji laboratorium yang ketat untuk memastikan keamanan, efektivitas, dan kualitasnya. Selain itu, distribusi obat harus melalui jalur resmi dan diawasi untuk mencegah masuknya obat palsu atau obat ilegal ke pasaran. Obat-obatan ilegal atau palsu dapat mengandung bahan berbahaya atau tidak mengandung zat aktif yang diperlukan, sehingga dapat membahayakan kesehatan pengguna.

Pengawasan Pasca-Pemasaran

Pengawasan juga tidak berhenti setelah obat beredar di pasaran. Pasca-pemasaran, BPOM terus melakukan pemantauan terhadap efek samping yang mungkin timbul dari penggunaan obat tersebut. Hal ini dikenal sebagai pharmacovigilance, di mana laporan dari tenaga kesehatan dan konsumen tentang efek samping obat dikumpulkan, dianalisis, dan ditindaklanjuti jika diperlukan. Jika ditemukan adanya risiko yang signifikan, BPOM dapat mengambil tindakan seperti penarikan obat dari peredaran atau pembaruan informasi terkait penggunaan obat tersebut.

Kerja sama Internasional dalam Pengawasan Edar Obat

Dalam konteks global, pengawasan edar obat juga melibatkan kerjasama internasional untuk menangani peredaran obat secara lintas negara. Obat-obatan yang diproduksi di satu negara dan diedarkan ke negara lain harus memenuhi standar internasional dan mendapat persetujuan dari otoritas kesehatan di negara tujuan. Kerja sama ini penting untuk mencegah masuknya obat-obatan berbahaya dan memastikan kualitas obat yang beredar di pasar global.

PT. DNA MITRA TEKNIK

Tags:

No responses yet

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *